Pernikahan gaib Panglima Dayak dengan ‘titisan Ratu Kidul’, begini persiapannya!
– Masyarakat Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah saat ini tengah dihebohkan dengan kabar akan adanya acara resepsi pernikahan gaib antara yang diduga merupakan titisan Kanjeng Ratu Kidul penguasa Laut Selatan, Sri Baruno Parameswari dengan tokoh gaib Dayak, Pangkalima atau Panglima Burung.
Kabar pernikahan unik ini juga ramai beredar di internet dan media sosial.
Dari undangan yang menyebar viral di Facebook, seperti di akun Even Rawi Calvin, adanya rencana pernikahan gaib itu konon datang dari Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isae Djudae.
Pria ini mengaku kedatangan Ibu Retno, perwakilan dari Sri Baruno Parameswari yang mengatakan bahwa lamaran terhadap titisan Ratu Kidul itu disampaikan oleh tujuh panglima Dayak. Pinangan Pangkalima Burung itu pun telah diterima Isae sempat menanyakan asal Ibu Retno dan dari mana mengetahui bahwa dirinya adalah Damang Kepala Adat. Selanjutnya, ibu itu menjawab atas bisikan roh halus.
Dia juga menyatakan hanya Damang saja yang dapat melakukan ritual adat Dayak tersebut.Setelah itu, Ibu Retno meninggalkan uang sebesar Rp 16 juta. Utusan sang penguasa Laut Selatan itu berjanji akan kembali lagi nanti dalam beberapa hari untuk menyerahkan uang untuk keperluan pernikahan ritual adat tersebut.Pada 19 Februari 2017, Ibu Retno datang kembali ke rumah Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah untuk memastikan tempat pelaksanaan pernikahan gaib tersebut.
Isae kemudian mengundang Mantir Adat Desa Telok, Desa Mirah Kalanaman dan Desa Tumbang Manggu untuk melakukan tenung–ritual adat Dayak untuk menanyakan kepada roh yang tidak terlihat.Dari hasil tenung tersebut, pernikahan antara Sri Baruno Parameswari dan Panglima Burung harus dilaksanakan di rumah Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah.
Ibu Retno pun menyerahkan uang untuk keperluan membeli hewan, seperti sapi, babi, dan ayam, serta untuk mencetak undangan. Pada 21Februari 2017 sekitar pukul 11.00 WIB, wanita yang mengaku utusan Ratu Kidul itu kembali datang dan menyerahkan uang kepada Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah. Jumlah total uang yang diberikan konon sebesar Rp 80juta.Rencananya, pernikahan gaib Panglima Burung dan titisan Ratu Kidul akan dilaksanakan pada 28 Februari 2017 di Rumah Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan, Isae Djudae.
Tak tanggung-tanggung, sejumlah pejabat penting bakal diundang, mulai dari presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kapolri, Panglima TNI, dan sejumlah pejabat Kalimantan Tengah seperti Gubernur, Kalpolda hingga Danrem setempat.
Terkait dengan kabar tersebut, Sekretaris Jenderal Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Yansen Binti, menyarankan supaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng memanfaatkan pernikahan dengan makhluk gaib sebagai gelaran wisata.o
Yakni, rencana pernikahan ritual Pangkalima atau Panglima Burung dengan Sri BarunoJagat Parameswari yang diduga titisan Ratu Kidul.Hal ini, menurut dia, menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Sebab, sangat jarangpengantin pada pernikahan dengan makhluk gaib bersedia dipublikasikan.
Yansen sebagaimana dilansir Antara News menganggap pernikahan manusia dengan makhluk gaib sering dan bahkan biasa terjadi di Pulau Kalimantan, hanya tidak pernah terpublikasi.Pernikahan gaib tokoh Dayak Pangkalima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari menjadi ramai karena terpublikasi di media sosial dan mendapat sorotan dari sejumlah media.
Adapun Pangkalima atau Panglima Burung adalah sebutan orang Dayak pedalaman untuk panglima perang.“Ada teman yang lebih tua dari saya, pernah juga menikah dengan makhluk gaib. Tapi prosesinya tidak dipublikasikan. Jadi, pernikahan Pangkalima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari biasa saja,” ucap dia di Palangkaraya, Rabu (22/02/2017).
Sementara Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas membenarkan adanya rencana upacara sakral tersebut. Polisi telah mengecek ke lokasi, setelah mendengar kabar yang awalnya beredar di media sosial itu.“Jadi awalnya, ada salah satu Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah Isay Djudae didatangi wanita bernama Retno yang mengaku utusan perempuan yang mengatasnamakan Sri Baruno Prameswari, titisan Nyi Roro Kidul,” ujar Tato sebagaimana dilansir DetikNews, Kamis (23/02/2017).Kepada Isay, Retno mengatakan bahwa ia diminta oleh Sri Baruno Prameswari untuk mempersiapkan pernikahannya dengan Panglima Burung secara adat ritual Suku Dayak.
Retno juga meninggalkan uang sebesar Rp 16 juta untuk biayapersiapan ritual gaib tersebut.“Setelah kami datangi Damang di sana, ternyata memang pernikahanitu ada dan akan digelar tanggal 28 Februari nanti,” ucapnya.
Soal pernikahan gaib itu, Tato enggan berkomentar lebih banyak. Sebab, menurutnya, hal itu merupakan adat budaya setempat.“Soal bagaimana pernikahan gaib itu, saya tidak kompeten untuk menjelaskan, silakan tanyakan ke Dewan Adat Dayak (DAD),” imbuhnya.
Sosok Pangkalima Dayak dan titisan Ratu Kidul MenurutTribunNews, calon mempelai Panglima Burung ini berwujud manusia yang berasal dari Bali dan saat ini posisinya berada di Jakarta. Calon mempelai akan tiba pada 27 Februari ke Desa Telok Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan. Sedangkan Panglima Burung diyakini sebagai sosok gaib, tidak terlihat oleh kasat mata.
0 komentar:
Posting Komentar